Kartu Sakti BPJS….
Makassar, Accarita.com — Rumah sakit, seharusnya jadi tempat berteduh, bernaung, dengan perasaan yg enak, sehingga pasien yg masuk didalamnya belum terobati sdh merasa lebih baik, itulah mekanisme pelayanan yg mesti terpenuhi.
Oleh karena itu tdk semua mampu melakukannya, karena petugas rumah sakit adalah orang terlatih dan secara moral terjamin.
Sehingga terkadang jika ada pasien atau keluarga pasien merasa terabaikan biasanya karena kondisi rumah sakit kita yg sampai detik ini belum ada yg bisa memenuhi kelengkapan dan peralatan yg menjamin, belum lagi keterbatasan petugas rumah sakit.
Sisi lain yang menjadi probelema adalah adanya beberapa jenis kartu layanan, yang menurut hematnya malah semakin memperkeruh keadaan masyarakat kita yg masih rentang dengan persoalan kemiskinan.
Hadirnya kartu jaminan kesehatan sesungguhnya melahirkan sekat antara pelayanan rumah sakit dgn pasien. Bagaimana tidak, bahwa semua dgn kartu jaminan yg selalu menjadi sumber malapetaka buat petugas rumah sakit maupun rumah sakit itu sendiri.
Harusnya pemerintah dalam pelayanan orang miskin wajib TOTALITAS yang penting siap KK dan KTP. karena jelas kentara antara si miskin dan si kaya.
Kelihatan mana masyarakat kaya mana yg miskin. Tidak usah jauh cukup lihat saja KTP dan KK. Jarang ada orang kaya datang dengan KK yang lesu karena jarang dipakai.
Coba KK si miskin pasti amat tua kelihatan, karena sedikit sedikit bawa KK untuk sumbangan.
Apa yg terjadi dirumah sakit WA HIDIN MAKASSAR sesungguhnya telah mencederai KEMANUSIAAN. Dengan Alasan apapun, JIKA MISAL JENASAH BALITA DITAHAN KARENA UNSUR PEMBAYARAN TIDAK APUNYA BPJS.
Seharusnya sesuai pembicaraan pihak Humas bahwa tidak pernah terjadi PENAHANAN PASIEN MENINGGAL karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit. Berarti jika ini terjadi maka ini yang pertama.
Betapa nilai nilai kemanusiaan semakin terkikis, semua tergerus oleh yang namanya kartu jaminan.
Segitu saktinya kartu KIS & BPJS. (R2)