Wali Kota Makassar Sudah Kantongi 178 Penghargaan

oleh

ACCARITA – Wali kota Makassar,  Moh Ramdhan ‘Danny” Pomanto selama periode 2014-2019 memimpin pemerintahan menyingkap banyak fakta keberhasilan.

Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang meningkat hingga angka pengangguran yang menurun terekam dalam Pidato Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ tahun anggaran 2018 dan LKPJ akhir masa Jabatan Wali Kota, di gedung DPRD Makassar, Rabu (10/4).

Menurut Danny, Pertumbuhan ekonomi Kota Makassar terus bergerak naik dan berada di atas rata-rata Nasional maupun Provinsi Sulawesi Selatan.

“Pada tahun 2014 ketika pertama kali kami menjabat, pertumbuhan ekonomi Kota Makassar berada di angka 7,39 persen. Saat ini ekonomi Kota Makassar bertumbuh 8,23 persen dan diperkirakan berada pada kisaran 8,2 sampai 8,4 persen untuk tahun 2019 ini,” kata Danny.

Jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 7,07 persen dan Nasional sebesar 5,15 persen, pertumbuhan ini tentu saja dalam posisi yang membanggakan.

Menurut Danny, tidak mudah menjaga pertumbuhan ekonomi secara konsisten untuk terus bergerak positif di tengah-tengah perlambatan ekonomi global dan regional yang terjadi belakangan ini.

Selain itu jumlah uang yang beredar sebagaimana nilai PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2018 diproyeksikan sebesar Rp.160,76 trilyun lebih. Mengalami peningkatan sebesar Rp.60 trilyun lebih dari tahun 2014 yaitu sebesar Rp.100,39 trilyun lebih atau meningkat 60,13 persen.

Karena itu, Kota Makassar menjadi penyangga utama perekonomian Sulawesi Selatan dengan kontribusi mencapai 34,17 persen atau lebih dari 1/3 ekonomi Sulawesi Selatan.

Bahkan pada lingkup Pulau Sulawesi posisi Kota Makassar juga sangat sentral dengan kontribusi ekonomi sebesar 25,37% atau 1/4 dari total ekonomi di Pulau Sulawesi.

“Naiknya PDRB Kota Makassar juga berimplikasi pada meningkatnya Pendapatan Per Kapita masyarakat Kota Makassar yaitu diproyeksikan pada tahun 2018 sebesar Rp.108,04 juta lebih dari sebelumnya pada tahun 2014 sebesar Rp.70,24 juta lebih, atau meningkat 53,81 persen,” ungkap Danny.

Kesemua data tersebut memperlihatkan kinerja makro pembangunan yang meningkat secara akseleratif dalam lima tahun terakhir.

Danny juga menyebut capaian-capaian tersebut tentu saja juga disertai dengan beberapa catatan penting yang perlu untuk diperbaiki ke depannya seperti pengurangan jumlah pengangguran.

Walaupun demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Makassar cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Angka pengangguran pernah mencapai 12 persen pada tahun 2015 yang lalu dan berhasil diturunkan menjadi 10,59 persen pada tahun 2017.

Namun angka TPT tersebut kembali naik menjadi 12,19 persen tahun lalu. Posisi Kota Makassar sebagai ibukota provinsi dan juga salah satu kota termaju di Kawasan Timur Indonesia sedikit banyak memberi dampak pada naiknya angka pengangguran tersebut.

Hal ini, menurut pemaparan Danny karena semakin banyak orang yang datang dan bertaruh masa depan di Makassar sekalipun dengan skills kemampuan yang tidak memadai.

“Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk terus membuka peluang-peluang usaha, memberi kemudahan berusaha sekaligus menyiapkan pendampingan-pendampingan bagi UMKM dan wirausaha pemula sebagai strategi untuk menekan jumlah pengangguran tersebut,” pungkas Wali Kota peraih 178 penghargaan selama satu periode jabatannya ini. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.