ACCARITA, — Pejabat struktural di lingkup pemerintahan diharapkan memiliki kemampuan memberikan penilaian kinerja. Penilaian yang profesional dapat diraih apabila atasan dan bawahan mampu menjalin komunikasi sejak membuat kesepakatan kerja hingga penilaian kinerja untuk menghindari bias.
Disisi lain sosok Rahman Bando menceritakan karir yang selama ini ditempuhnya, serta kerja samanya di beberapa forkopinda serta stekholder berikut hasil wawancara exclusive bersama Kepala Dinas DP2 Kota Makassar :
Sebelum pergantian nama dari Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Peternakan, Rahman Bando menjabat sebagai Kadis pada Juni 2013 silam serta pada tahun 2014 masih menjabat ssbagai Kadis dan ditugaskan mengikuti DIKLATPIM II di LAN, kata Rahman Bando
Serta setiap peserta diklat harus membuat PROYEK PERUBAHAN (PROPER) yang terkait dengan tupoksi dinas dan instansinya, waktu itu saya memilih judul PROPER adalah SINERGITAS LINTAS SEKTOR UNTUK PENGEMBANGAN DAN PELESTARIAN MANGROVE DI PESISIR UTARA MAKASSAR (meliputi meliputi beberapa kelurahan di antaranya Lurah Untia, Lurah Bira, Lurah parang Loe dan Lurah Tallo).
Hal itu pun diliahat karena sebelumnya masyarakat masih melakukan penebangan pohon mangrove untuk jadi kayu bakar, dibuat arang dll.
Dan Alhamdulillah saya dinyatakan sebagai lulusan TERBAIK DIKLATPIM II pada waktu itu, kata Rahman Bando
Sejak saat itu kami terus melanjutkan penanaman mangrove bekerjasama dengan masyarakat lokal yang terhimpun dalam wadah kelompok pelestari mangrove yang kami bentuk.
Tahin 2016 kami sudah membuat tracking mangrove beserta gazebo dan pondok informasi sebagai upaya menjadikan kawasan sebagai destinasi ekowita mangrove, tambahnya
Ternyata respon publik cukup positif, bahkan sudah banyak instansi/lembaga yang juga mengambil bagian dalam penanaman mangrove di kawasan tersebut seoerti Unhas, Umi, Gerakan Pramuka,PMI, LANTAMAL VI, beberapa sekolah, NGO dan lain-lain.
Maka kondisi kawasan mangrove makin membaik apalagi setelah makin bertambah panjang tracking mangrove yg terbangun semakin menambah daya tarik bagi setiap pengunjung yang datang baik lokal, nasional bahkan manca negara, sambungnya
Oleh karna itu sudah perlu mendapatkan penanganan dalam kontek pengelolaan objek wisata secara profesional sehingga perlu dilibatkan dinas parawisata
Adaoun kami sudah bertemu Dinas Parawisata, Camat Tamalanrea, Lurah Bira, Tokoh Masyarakat setempat yang diantaranya adalah ketua dan anggota kelompok pelestari mangrove lantebung UNTUK menyamakan persepsi bagaimana desain pengembangan ekowisata mangrove tersebut kedepannya.
Setelah itu nanti Dinas Parawisata yang akan mengalokasikan anggaran untuk membuat masterplan pengembangannya berdasarkan standar objek wisata yang moderen, serta kawasan ini juga bisa dijadikan edukasi wisata bagi anak didik TK,SD,SMP dan SMA di makassar dan daerah sekitarnya, tambah Rahman Bando
Selain itu juga sebagai barier atau penahan ombak dari laut agar daerah pesisir utara makassar tidak tergerus oleh abrasi dan memperbaiki kondisi ekologi atau lingkungan di pesisir agar produksi budidaya perikanan meningkat termasuk makin meningkatnya populasi kepiting di kawasan tersebut yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan nelayan setempat sehingga kesejahteraan mereka juga ikut meningkat, Pungkasnya
Laporan : Rahmayadi