ACCARITA – Sebanyak 12 orang mahasiswa Program Beasiswa Seni Budaya Kementrian Luar Negeri silaturahmi bersama Pj Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Jalan Penghibur, Senin, 13 Mei 2019.
Kepala Subdit Sosial Budaya Direktorat Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI Meylia Wulandari mengatakan kedua belas mahasiswa Beasiswa Seni Budaya Luar Negeri ini memperlajari berbagai kesenian daerah Sulawesi.
“Untuk itu kami dari Kemenlu berkewajiban membawa dan memperkenalkan kedua belas mahasiswa ini ke Pemerintah kota Makassar, ” kata Meylia.
Menurut Meylia selain Makassar, ada beberapa kota lain yang ditunjuk sebagai tempat mempelajari adat istiadat, seni tari, budaya, dan kearifan lokal.
“Ada enam kota yang kita tunjuk sebagai studi kesenian budaya daerah diantaranya, Jogja, Bali, Banyuwangi, Padang, Kutai Kartanegara dan Makassar. Jumlahnya ada 72 orang dari 42 Negara,” jelasnya.
Meylia berharap selama mereka berada di Makassar dilibatkan dalam berbagai kegiatan kesenian, budaya, dan diperkenalkan nilai – nilai positif yang ada di Makassar. Apalagi di bulan suci Ramadan seperti ini.
Meylia mengatakan, mahasiswa ini sengaja didatangkan di bulan Ramadan agar mereka dapat melihat bagaimana kehidupan masyarakat muslim di Indonesia walaupun mayoritas tapi moderat.
“Apalagi dari dua belas peserta dari luar negeri ada tiga mahasiswa muslim, ini juga yang ingin kita perlihatkan biar mereka rasakan bagaimana hidup toleransi, sambil menikmati berbagai hidangan buka puasa,” ujarnya.
Sementara itu Pj Wali Kota Makassar yang baru saja dilantik Dr M Iqbal S Suhaeb menyambut baik kedatangan kedua belas mahasiswa di kediaman resminya.
Iqbal berharap selama mereka berada tiga bulan di Makassar selain nempelajari adat istiadat dan seni budaya, mahasiswa ini juga menikmati berbagai sajian kuliner khas Makassar dan suasana Kota Anging Mamiri.
“Kami berharap selama berada di Makassar bisa mempelajari adat istiadat seni budaya, kami juga mempersilahkan mencicipi aneka kuliner khas Makassar, seperti Pallu Basa, Coto dan lain lain,” harapnya.
Diketahui selama tiga bulan belajar di Makassar, nantinya mahasiswa ini akan kembali ke Banyuwangi untuk melakukan pagelaran kesenian daerah yang telah dikunjunginya. (*)