MAKASSAR, ACCARITA —- Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulel) agar tindak tegas semua bentuk pungutan liar (pungli) di kalangan PD Parkir. Jukir mengaku resah dan tertekan dengan adanya pungutan baju jukir yang di bayarkan hingga saat ini
Salah satu Jukir Dg inisial mengaku di hadapan wartawan bahwasanya dia, sangat tertekan dengan adanya pungutan kontribusi seragam Jukir yang di pakenya hal itu dikarenakan dirinya di mintai retribusi atau pembayaran seragam yang nota benenya di lakukan oknum penagih kolektor pd parkir, resah Dg di hadapan media
Belum lagi penghasilannya terkadang minim atau kurang namun dirinya tetap harus membayarkan apa yang di targetkan oleh oknum kolektor tersebut sebesar 30 ribu dalam perharinya.
Apabila pihak PD Parkir ingin melakukan pungutan atribut jukit seperti ini harusnya mereka bisa melihat kondisi yang ada, ujarnya
Disisi lain Rahmayadi Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Aspira dan Advokasi Masyarat Korwil Sulawesi Selatan (LSM FAAM Korwil Sulsel) mengecam dengan adanya pungutan yang tak bermanusiawi ini, hal itu di karnakan dengan adanya pungutan seperti ini dapat mencedari institusi pemerintahan Kota Makassar di mana Walikota Makassar Moh Ramadhan Pomanto salah satu pemerintahan di masa kepemimpinanya tak ingin ada pejabatnya yang melakukan pungli dan dirinya harus segera bertindak karna kasian masyarakat kecil yang kerjanya mencari kehidupan sehari-harinya dengan Juru parkir dirinya harus membayarkan retribusi seragamnya PD Parkir yang setahu kami di lembaga ini bahwa baju atau seragam Jukir itu adalah gratis, tekan Rahmayadi
Dan jika pihak pemerintah kota makassar dalam hal ini Moh Ramadhan Pomanto tak dapat menindaki jajarannya maka kami akan melaporkan hal tersebut ke pihak APH agar para pelaku dapat di berikan sanksi yang tegas apa yang telah di lakukan oleh pihak oknum PD Parkir Makassar Raya, pungkasnya
(Tim)