ACCARITA, —Makassar Rencana pemerintah sulsel melalui dinas pendidikan dan departemen agama membuka kembali proses belajar mengajar di sekolah secara serentak di tanah air mulai Juli 2020 memunculkan ketidak setujuan banyak pihak, terutama di kalangan orang tua murid dan tenaga medis.
Pasalnya proses belajar mengajar tak dapat dijamin tidak tertular Covid-19 meskipun dinas pendidikan komitmen telah menerapkan protokol kesehatan seperti membuat jarak 1 meter pada deretan kursi dan membatasi jumlah peserta didik tapi tidak menjamin adanya penyebaran virus sebab makassar dan sulsel masih zona merah saat ini sesuai amanah pemerintah melalui menteri pendidikan Nadim Makarim yang bisa melakukan proses belajar mengajar adalah daerah yang zona hijau sementara makassar zona merah ini bahaya jangan bunuh anak didik hanya Memaksakan New normal sama saja membunuh anak didik ujar Dr Wachyudi Muchsin SH Humas IDI Kota Makassar
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Makassar memandang kebijakan membuka sekolah saat ini akan menambah jumlah positif Covid-19. Pasalnya, Kota Makassar termasuk salah satu episentrum Covid-19 di Indonesia.
“Ingat makassar saat ini penyumbang 80 persen dari jumlah yang terpapar seluruh Sulsel dimana secara nasional Sulsel urutan nomor 3 masuk zona merah,” ujar Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin saat dikonfirmasi (15/7)
Maka dari itu, pembukaan kembali sekolah di Kota Makassar dan Sulawesi selatan pada saat ini sebaiknya ditunda hingga daerah ini sudah masuk dalam zona hijau
“Kami meminta dinas pendidikan sulsel dan departemen agama sulsel yang membidani pendidikan ditunda sampai benar benar kita masuk zona hijau,” tambahnya.
Apalagi, kata Yudi, organisasi kesehatan dunia (WHO) baru-baru ini telah mengeluarkan maklumat jika Covid-19 berpotensi dapat ditularkan lewat udara.
“Saat ini ada aturan WHO terbaru virus corona menular lewat udara jadi dalam ruangan kelas apalagi pakai AC Central dan orang ada di dalam 1-2 jam lamanya saling menularkan, itu sudah potensi dapat ditularkan dalam ruangan yang kurang pertukaran udaranya,” pungkasnya.
Sekedar diketahui Virus Corona atau Covid-19 begitu cepat menular akibat memiliki empat sifat yang menunjukkan virulensi sangat reaktif, yaitu:
(1) Menular dari orang ke orang (human to human);
(2) Menular pada saat penderita belum/tidak ada gejala (asymptomatic);
(3) Menular trans-species (bisa antara spesies atau Human-Animal-Human); dan
(4) Entry point penularannya bukan hanya via pernapasan (not only via respiratory), tetapi bisa menginfeksi jaringan mukosa, seperti pada selaput mukosa atau lendir pada mata, juga saluran pencernaan, dan tentu saja lewat saluran pernapasan sebagai jalur utama penularan penyakit ini