ACCARITA, – Sebuah tayangan video pendek berdurasi 0,49 menit terkait mahar politik yang diduga diiberikan Calon Bupati Merauke Hendrikus Mahuze kepada salah satu partai politik, yang diunggah di youtube kini tengah viral.
Video berjudul “NGERIII…. CALON BUPATI MERAUKE HENDRIKUS MAHUZE SUAP PKS MILIARAN RUPIAH….” ini diunggah akun Merauke Bersatu pada hari Selasa, 8 September 2020.
Menanggapi fenomena politik uang (mahar politik) ini, Pengamat Politik J Kristiadi dari CSIS, menyatakan, hal ini, tidak ada hubungannya dengan identitas primordial tetapi dengan hasrat kuasa yang menghalalkan segala cara.
“Di Masa Pandemi akibatnya lebih apokaliptik karena ancaman penularan Pandemi sangat eksistensial bukan hanya terhadap demokrasi atau sistem kekuasaan daulat rakyat, tetapi juga bangsa dan negara kalau Pandemi Korupsi tidak dapat dikendalikan,” ujarnya, hari ini.
Kasus terkait Pilkada Merauke, menurutnya, hanya serpihan dari Patologi Politik uang yang sudah merambah di hampir seluruh tubuh (body) Politik di Indonesia.
Bila Pilkada dilakukan tanpa Protokol ketat, maka Pilkada bukan kompetisi Politik tetapi Medan Menyabung Nyawa yang korabannya adalah rakyat banyak. Apalagi dengan tingkat transaksi politik yang sepertinya semakin meningkat, sehingga Pilkada dikhawatirkan tidak menghasilkan pimpinan daerah yang amanah.
“Maka diperlukan kekuatan masyarakat sipil kuat dan opini publik yang waras untuk melawan tatanan politik yang oligarkis, terutama di Partai Politik,” tandas J Kristiadi.