Penuhi Semua Indikator, Kecamatan Tamalanrea Bikin Takjub Tim Penilai SSL 2019

oleh

Pemerintah dan masyarakat Kecamatan Tamalanrea betul-betul mempersiapkan secara matang dan serius dalam mengikuti Sombere’ & Smart Lorong (SSL) 2019. Nyaris seluruh indikator yang menjadi alat ukur penilaian dibuktikan secara nyata oleh warga lorong. Hal ini nampak terlihat saat berlangsung proses penjurian di lorong empat RT 03, RW 01, Jl Perintis Kemerdekaan 18, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Senin (11/3).

 

Tim pokja  SSL 2019 yang diketuai oleh DR. Sakkapati memperlihatkan ekspresi kegembiraan saat memasuki mulut lorong yang dipenuhi berbagai tanaman hijau, lukisan grafiti artistik di dinding lorong dan paving block yang mengkilat oleh warna cat warna warni. “Rasanya berada di dunia fantasi yang begitu menyenangkan. Bisa dibayangkan, begitu nyamannya warga setiap melintasi lorong ini,” ujar Sakkapati usai ber swafoto

 

Prosesi penilaian ini berlangsung cukup lama karena seluruh objek lorong di didatangi dan diamati secara detail oleh tim penilai.

 

“Yang membuat kami takjub, hampir semua indikator yang menjadi alat ukur kami berhasil ditunjukkan dengan bukti nyata di setiap sisi lorong. Mulai dari tanaman hijau, lingkungan yang asri, grafiti, taman bermain anak, koran dinding, bahkan CCTV lorong juga ada,” lanjut Sakkapati sumringah.

 

Sementara itu, Camat Tamalanrea, Muhammad Reza yang hadir bersama hampir seluruh lurahnya mengaku bangga dengan partisipasi warganya dalam menciptakan lingkungan yang begitu nyaman. “Memang dari awal kami dorong agar inisiatif ini muncul dari masyarakat, bukan dari aparat pemerintah. Ini sangat penting dalam menciptakan kesadaran yang berkelanjutan. Jadi bukan hanya karena ada lomba, tapi ini menjadi kebutuhan sekaligus alat kebersamaan warga,”jelasnya.

 

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Tamalanrea, Prof Abrar Saleng saat tampil memberikan testimoni mengaku bersyukur dengan program SSL yang digagas oleh Pemkot Makassar. “Manfaatnya kami rasakan betul. Dulu lorong dianggap kumuh dan kelas dua. Sekarang sudah menjadi kawasan yang menyenangkan. Saya melihat langsung eforia warga membenahi lorong. Bahkan, pernah malam-malam saya lewat dan masih melihat pak lurah bersama warga mengecat lorong. Ibu-ibu lorong dengan sukarela membuat kue yang enak menyambut hari penilaian ini, bahkan ada yang lupa mandi” canda Prof Abrar yang disambut aplaus dan gelak tawa kerumunan warga yang hadir.

 

Selain tokoh masyarakat, hadir pula berbagai komunitas warga, para lurah se kecamatan Tamalanrea, Sekretaris Kecamatan Tamalanrea, Salman, serta pengurus Tim Penggerak PKK kecamatan Tamalanrea.

No More Posts Available.

No more pages to load.