ACCARITA – Wabah virus Corona yang melanda dunia akhir tahun 2019 hingga saat ini, cukup berdampak besar pada para perajin. Terbukti, sejumlah perajin di Sulsel terkhusus di Makassar yang harus kekurangan bahkan hingga kehilangan orderan. Mereka pun mesti melakukan inovasi produk agar bisa tetap bertahan.
Untuk membangkitkan kembali semangat dan kreativitas para perajin, Dekranasda Kota Makassar mengadakan pertemuan dengan sejumlah perajin di Baruga Angin Mammiri Makassar, Jumat, 24 Juli 2020. Pertemuan ini juga dihadiri oleh pengurus Dekranasda Sulsel.
Wakil Ketua Harian 1 Dekranasda Sulsel, Andi Oci Alepuddin, SH mengatakan bahwa para perajin yang hadir dalam pertemuan ini adalah perajin terbaik di Makassar yang sukses bertahan bahkan meraup untung di masa pandemi corona. “Kenapa mereka bisa meraup untung? itu karena mereka gigih berjuang, mau mendengar nasihat dan berusaha mengembangkan kreativitasnya serta inovasi produk kerajinannya,” ujarnya.
Andi Oci Alepuddin, SH berharap, Ketua Dekranasda Makassar yang baru sebulan lalu dilantik bisa fokus membantu dan membina para perajin di Kota Makassar agar mereka bisa meningkatkan kualitas produk sehingga punya nilai jual yang tinggi dan orang lain tertarik untuk membeli. “Jadi kami titipkan mereka agar dibina baik-baik, supaya bisa naik kelas. Kalau ini sudah berjalan, kami di Dekranasda Sulsel bisa mengalihkan perhatian dan pembinaan kami ke 23 kabupaten/kota lainnya,” katanya.
Andi Oci Alepuddin, SH menambahkan bahwa salah satu berkah yang diperoleh para perajin binaan Dekranasda Sulsel di masa pandemi adalah adanya bantuan modal kerja dari PT Pertamina. “Alhamdulillah tahap pertama kemarin sudah cair Rp 3,7 miliar dan tahap kedua sementara dalam proses verifikasi, ini peluang bagi para perajin yang ingin mengembangkan produk, bisa mengajukan proposal bantuannya kepada kami,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Makassar, Rossy Timur Wahyuningsih, ST., MT menuturkan bahwa dirinya melihat perajin inilah yang punya peran penting dalam menggerakkan ekonomi di masa pandemi. “Karena dengan modal keterampilan dan alat seadanya mereka bisa menciptakan produk kerajinan yang bernilai ekonomi,” sebutnya.
Oleh karena itu, lanjut Rossy Timur, Dekranasda Makassar di bawah kepemimpinannya akan berupaya untuk meningkatkan kualitas perajin Makassar baik dari segi mutu, kualitas, tampilan ketersediaan bahan baku dan juga pemasarannya. “Kendala mereka rata-rata ketersediaan bahan baku, kita akan coba cari solusinya. Selain itu, mereka memang masih butuh tambahan pelatihan agar produk yang dihasilkan bisa bervariasi dan bernilai jual tinggi,” pungkasnya.
Di lain pihak, Elsa yang merupakan perajin eceng gondok Makassar begitu mengapresiasi dukungan dan perhatian dari Dekranasda Sulsel terhadap para perajin dan pelaku UMKM di Makassar. “Saya sangat bersyukur, mendapatkan perhatian khusus dari Ketua Dekranasda Sulsel, Ibu Liestiaty F. Nurdin bersama pengurus. Mereka tak henti-hentinya bertanya kabar, memberi wejangan dan membantu kami dalam memasarkan produk, Alhamdulillah di masa pandemi saya yang termasuk kebanjiran orderan, bahkan saya hanya bisa penuhi 200 orderan dari 500 orderan yang ada,” ucap pendiri UMK Rumah Anyamandiri.
Pertemuan ini juga dirangkaikan dengan display produk kerajinan, dimana Pengurus Dekranasda Sulsel dan Makassar berkesempatan melihat langsung produk kerajinan dan berdiskusi langsung dengan perajinnya.