ACCARITA, — Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Makassar, saat ini terlihat kotor dan jorok dan menebarkan bau tak sedap di sekitar lokasi.
Penyebabnya, kata Abdul Rahman Bando, karena fasilitas yang kurang memadai.
Kondisi itu menurutnya jelas tidak cukup untuk meng-cover seluruh areal tersebut.
“Kami berharap ada pembangunan baru di RPH, agar Rumah Potong Hewan bisa betul-betul layak diberi nama RPH standar Dunia” kata ARB kepada Accarita.com, Minggu (21/6/2020), saat rombongan Dinas Peternakan Kota Makassar melakukan sidak ke RPH.
Rahman Bando mengatakan, kondisi dari RPH saat ini sungguh sangat memprihatikan skali jauh dari kondisi yang selama ini dibangga-banggakan lanjutnya, katanya
“Saya terus terang prihatin dengan kondisi RPH saat ini sangat tidak steril/tidak higienes sehingga kualitas daging yang dihasilkan tidak bisa bersaing dengan daging impor yang masuk ke makassar.
Selain itu tambah Rahman Bando, masalah lainnya yaitu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di rumah potong itu hanya berfungsi sebagai tempat penampungan limbah sementara. Menurutnya, saringan IPAL tidak berfungsi baik dan sering tersumbat.
“Air hasil penyaringan kotor, dan pekerja tidak berani mengalirkannya ke parit sekitar lagi,” ujar Rahman
Untuk itu, kami dari Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DP2) yang ikut mendampingi rombongan mengatakan, permasalahan IPAL di RPH akibat posisinya yang sudah lebih rendah dari pemukiman warga.
Untuk itu kami mengajukan usulan ke walikota, pemprov dan kementan untuk bersinegi membangun RPH Moderen yang terstandar guna memberikan perwajahan baru di RPH kita makasar.
Soal kelembagaan, bagi kami terserah Bapak walikota kepada sipa nanti diserahkan pengelolaannya setelah pembangunan selesai dilksnakan.
Berikut video rancangan RPH Moderen terstandar yang akan dibangun dengan dukungan anggaran dari APBD Provinsi sulawesi selatan yang merupakan usulan dinas perikanan dan pertanian kita makassar :
(RD-1)