ACCARITA, — Selama 20 tahun, kondisi rumah daeng Makking semakin memprihatinkan. Keterbatasan ekonomi membuat dia sabar dan tabah hidup dalam gubuk berdinding seng dan beralas tanah.
Rumah itu sudah tidak layak huni. Atapnya tidak mampu lagi menahan air saat hujan, dindingnya robek akibat karatan, tegelnya hanya tanah, yang ketika hujan air tergenang. Namun, Daeng Makking, bersama dua anak dan tiga orang cucunya bisa bertahan hidup hingga saat ini.
Di dalam gubuk itu, lelaki berusia 65 tahun itu menghabiskan waktu sehari-hari. Daeng Makking, hanya bisa tabah makan apa adanya, bahkan kadang sangat sulit, apalagi melihat kondisinya yang sudah tidak kuat lagi.
Salah seorang warga iba melihat kondisinya, tetapi tidak mampu memberikan bantuan lebih. Hingga video keluarga yang tinggal di rumah reyot ini viral di media sosial. Salah seorang warga mengirim ke Pj. Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb.
“Video itu sangat menyayat hati, makanya saya langsung perintahkan para OPD terkait untuk segera bergerak cepat. Saya juga sudah minta Dinas Sosial untuk mengecek dan mendata kembali warga yang selama ini luput dari pemantauan,” kata Iqbal, Rabu (11/2020) malam.
Dari video itu, Iqbal baru tahu jika ada warganya yang hidupnya sangat memilukan. Dia pun memerintahkan OPD untuk segera bertindak. Gubuk Daeng Makking yang terletak di Kelurahan Balla Parang, Kecamatan Rappocini, mulai ramai saat Iqbal berkunjung ke sana. Dia mengajak Daeng Makking, bersama dua anak dan tiga cucunya untuk tinggal sementara di Rumah Susun Sederhana milik Pemkot Makassar di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya.
Sejumlah dermawan pun datang memberikan bantuan, dan berusaha membantu Dg. Makking membangun rumahnya. Dalam proses pemindahan tempat tinggal satu keluarga ini, Iqbal didampingi oleh sejumlah OPD, diantaranya Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar Fathur Rahman, Kadis Sosial, Mukhtar Tahir, serta Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Irwan Bangsawan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Fathur Rahman, mengatakan rencana awal yang sudah disiapkan yakni membangunkan rumah di lokasi tempat tinggalnya.
“Pak Wali perintahkan agar Daeng Makking harus mendapatkan kehidupan yang layak. Makanya skenario pertama kami ingin membangunkan rumah ditempatnya tersebut,” katanya. Dan ternyata, tanah tersebut merupakan Fasum Fasos, sehingga mereka dibawa ke Rusunawa.
Selama di Rusunawa, Pemkot Makassar akan menjamin kebutuhan dasar Daeng Makking dan keluarganya, baik itu kesehatan, pendidikan, termasuk kebutuhan sandang dan pangan.(*)
