Wawancara Dengan Direktur Eksekutif LSM Pasir Putih Soal Tambak Puntondo

oleh

 

ACCARITA.– Kunjungan awak media Accarita.com minggu 30/8/2020 disekret lsm pasir putih untuk wawancara khusus dengan direktur eksekutif Muh. Ibrahim bakri S. pi,kali ini adalah menggali lebih dalam soal penutupan tambak Henri di Puntondo.

Berikut kutipan wawancaranya.

Dirman: Selamat siang pak
Apa yang menjadi dasar sehingga bapak berani mengambil sikap untuk menutup tambak Henri di Puntondo?

Baim: Yang menutup itu adalah pemerintah yang dilandasi oleh tuntutan masyarakat dimana masyarakat menganggap tambak ini tidak layak berdiri di Puntondo.

Dirman: ini kan menurut surat pernyataan pemilik tambak bahwa ini ditutup sementara, bagaimana pendapat bapak akan hal ini?.

Baim: Menurut saya pemerintah dalam hal ini instansi terkait tak boleh mengeluarkan izin dengan serta merta tanpa ada kajian mendalam, sebab Puntondo berbeda dengan keadaan laut lainnya, disisi lain masyarakat Puntondo bermata pencaharian di laut yang sewaktu – waktu rentan jika suatu saat tambak ini melakukan pembuangan yang tak dikelola secara profesional

Dirman: Apa yang berbeda Laut di Puntondo ini dengan laut lainnya pak?

Baim: Puntondo itu Teluk pak, akumulasi amoniak dan sulfida yang merupakan bagian dr aktivitas pemberian pakan ditambak dan zat kimia berbahaya lainnya akan sangat berbengaruh terhadap perairan Teluk Laikang ini, mungkin bukan hari ini tapi beberapa tahun kedepan pencemaran itu sangat mungkin terjadi

Dirman: Saya dengar-dengar di tempat lain seperti di tambak Pak Johan katanya saat tambak melakukan pembuangan maka rumput laut semakin baik?

Baim: Itu hanya asumsi, bisa jadi ini diangkat untuk kepentingan tertentu, tapi kalau mau fakta coba lihat sungai yang ada di sekitar tambaknya pak Johan, bukankah Sungai yang dulunya sangat produktif namun sekarang tak lagi produktif sebab cairan didalamnya sudah mengandung sulfur yang bisa membunuh biota-biota yang ada dalam sungai

Dirman: Apa pesan bapak kepada semua pihak?

Baim: Secara umum saya menyampaikan kepada seluruh masyarakat jangan terlalu cepat menanggapi dan memberi ruang kepada semua pengusaha yang masuk ke Laikang, sebab itu bisa jadi bermanfaat sesaat namun merugikan sampai kiamat.

Diakhir wawancara Alumnus ilmu perikanan UMI ini berpesan.

Dan secara khusus melalui wawancara ini saya berpesan kepada dinas yang terkait dengan yang memberi perizinan juga tidak serta merta memberi izin tanpa kajian mendalam sebab sudah banyak tambak yang sangat merugikan secara logis namun hal ini kurang terekspos,ucap baim.(Dirman/Yusuf)

Tentang Penulis: Penulis Website

Pimpinan Redaksi Accarita.com

No More Posts Available.

No more pages to load.