Stasiun Klimatologi Maros Panen Jagung SLI Operasional New Normal 2020 di Kabupaten Takalar

oleh

ACCARITA, — Dalam rangka mendongkrak penghasilan petani di masa pandemi Covid-19, BMKG melalui Stasiun Klimatologi Kabupaten Maros menggelar panen raya jagung Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional New Normal tahun 2020 di Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Takalar, Sabtu (28/11).

Kepala Stasiun Klimatologi Kabupaten Maros, Hartanto mengungkapkan, SLI Operasional New Normal di Takalar tersebut berlangsung dua kali kegiatan dan diikuti sebanyak 70 petani yang terdiri dari 30 petani di Kelurahan Sombalabella, 20 petani dari Kelurahan Kalabbirang dan 20 petani Kelurahan Pattallassang.

“Kegiatan SLI Operasional New Normal ini tetap kita kedepankan Protokol Kesehatan, sehingga pelaksanannya dilakukan dengan dua metode, yakni belajar jarak jauh (daring) dan belajar di tempat. Peserta ini juga merupakan keterwakilan dari 18 Kelompok Tani (Poktan) yang ada, diharapkan nanti mereka bisa memberikan informasi yang diperoleh selama mengikuti SLI Operasional New Normal kepada petani-petani lain yang ada di Takalar,” ungkapnya saat ditemui usai panen raya jagung.

Hartanto menjelaskan, SLI Operasional New Normal ini merupakan kegiatan pendampingan BMKG dalam memberikan informasi iklim kepada petani agar dapat memahami iklim dan mengantisipasi dampak-dampak kerugian yang mungkin terjadi nantinya. Sehingga potensi kerugian dalam bertani dapat diminimalisir. Dengan begitu, maka produktifitas pertaniannya bisa dioptimalkan.

“Kegiatan ini merupakan Sekolah Lapang Iklim Operasional yang berkelanjutan, sehingga ada komitmen dari BMKG untuk tetap mendampingi para petani di Takalar dalam beberapa tahun ke depan. Agar pemberian informasi tentang iklim dapat lebih dioptimalkan lagi, sehingga petani lebih memiliki pemahaman tentang informasi iklim yang lebih baik lagi,” jelasnya.

Mengenai pemilihan Kelurahan Sombalabella sebagai lokasi SLI Operasional New Normal 2020, Hartanto mengatakan, Takalar merupakan daerah dengan kondisi iklim delapan bulan kering dan empat bulan basah. Artinya, tingkat kerentanan terhadap pola iklim. Namun, menurut dia, kondisi itu tidak boleh dijadikan hambatan tetapi harus dijadikan jembatan dengan informasi iklim yang benar. Maka potensi pertanian di Takalar bisa dioptimalkan.

“Sekarang ini polanya adalah padi-jagung-jagung. Apalagi tahun ini kita akan menghadapi La Nina, yang akan diperkirakan menambah curah hujan seiring masuknya musim hujan. Tapi kalau ini bisa dioptimalkan, maka bisa memberikan manfaat yang lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Takalar,
Ikbal mengucapkan terima kasih kepada BMKG karena telah menempatkan kegiatan SLI Operasional New Normal 2020 di Takalar, khususnya di Kelurahan Sombalabella.

“Kita harapkan dengan selesainya SLI Operasional ini, para petani semakin paham bagaimana mengelola lahan usaha taninya dihubungkan dengan iklim. Kapan diberi air, kapan tidak diberi air. Alhamdulillah, dengan pengetahuan ini produksi jagungnya mencapai 8,8 ton per hektare (Ha). Sebelum-sebelumnya itu produksinya hanya berkisar antara 5-7 ton, itu karena petani hanya mengandalkan hujan,” tuturnya. (TS)

Tentang Penulis: Penulis Website

Pimpinan Redaksi Accarita.com

No More Posts Available.

No more pages to load.