TAKALAR, ACCARITA-Puluhan dari Gerak Mahasiswa Indonesia (Gerak Misi) melakukan aksi unjuk rasa (Unras) di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari), kamis (03/06).
Dimana menurut Jendral Lapangan Gerak Misi, Yayat menegaskan bahwa aksi ini dilakukan karena berdasarkan dengan hasil
investigasinya serta informasi yang di dapatkan telah menemukan indikasi Korupsi pada proyek Pembanguan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Kombinasi Komunal Mandi, Cuci dan
Kakus (MCK) dikerjakan secara Swakelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
“Proyek ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 senilai Rp.4.517.540.000 miliyar melalui Satuan Kerja (Satker) Dinas PUPRPKP Takalar yang tersebar luas di 10 titik kegiatan di Kabupaten Takalar, terdiri lima titik di Ponpes (Pondok Pesantren) dan lima titik di Pemukiman,”
“Kami menemukan indikasi Korupsi yang secara massif, seperti ketidaksesuaian antara volume
bangunan dengan anggaran yang dikucurkan. Maka dengan itu kami dari Gerak Misi meminta kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk segera usut tuntas Indikasi Korupsi dalam kasus pembangunan IPAL dan MCK tersebut,” jelas Yayat.
Kemudian terlihat Kajari Takalar, Salahuddin menerima aspirasi dari Gerak Misi dan menerima secara resmi laporan Gerak Misi. “Kami sangat apresiasi aksi yang dilakukan Gerak Misi dan kami akan melakukan tindak lanjut dari laporannya. Nantinya, akan disampaikan perkembangan laporannya,”tegas Salahuddin.