MAKASSAR – Pembangunan rel kereta api yang telah menjadi agenda proyek strategis nasional di Kota Makassar masih menjadi perbincangan hangat antara PT KAI, Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar, sebagaimana dalam pemberitaan media beberapa hari ini yang memberitakan bahwa pemerintah kota akan menolak.
Hal ini berkaitan pernyataan Walikota Makassar Moh Ramdhan “Danny” Pomanto yang beranggapan bahwa pembangunan lintasan rel kereta api at grade di Kota Makassar akan menyebabkan banjir.
Terkait pernyataan tersebut, tokoh masyarakat Sulsel di Jakarta Syarifuddin Daeng Punna menilai bahwa, Danny Pomanto sejatinya akan mendukung program pemerintah pusat. Mungkin saja beliau telah mengkaji plus minusnya terkait perlintasan kereta api di Kota Makassar.
Menurutnya apa yang disampaikan Danny Pomanto sebenarnya telah dipertimbangkan melalui kajian-kajian teknis.
“Saya pikir Danny itu profesional. Tidak akan mengabaikan instruksi pemerintah pusat dalam rangka realisasi proyek strategis nasional yang dicanangkan oleh pak Jokowi ini,” ujar SAdAP yang juga mantan kandidat Cawalkot Makassar, Kamis (11/8/2022).
SAdAP menganggap bahwa apa yang Danny Pomanto sampaikan di beberapa media terkait protes pembangunan rel kereta api di Kota Makassar bukanlah suatu penolakan terhadap program nasional, melainkan ada opsi tersendiri yang ingin disampaikannya ke publik.
Makassar yang selama ini digembar gemborkan sebagai kota dunia, tentunya berharap akan hadirnya transportasi modern seperti kereta api guna memudahkan akses perhubungan darat antar daerah yang lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya pernyataan yang dinilai kontroversi tersebut, SAdAP berharap dapat menemukan solusi yang baik demi kemudahan dalam membangun rel kereta api di Lota Makassar, maka dari itu pentingnya sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten dan utamanya Pemkot Makassar.
“Hadirnya inovasi seperti ini bagi masyarakat Sulsel, khususnya Kota Makassar merupakan suatu kemajuan, sebab kereta api selama ini menjadi wacana sejak dulu agar dapat dihadirkan di Sulsel,” tutup SAdAP.(*)