Pameran KKI Jadi Ajang Sinergitas Bank Indonesia dan Dekranasda Sulsel

oleh

ACCARITA – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan akan menggelar pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) pada 7-8 Oktober 2020 di Hotel Claro. Agenda tahunan ini akan menampilkan sejumlah produk unggulan UMKM binaan Bank Indonesia dan lembaga lainnya, termasuk Dekranasda Sulsel. 

Rencana pelaksanaan KKI disampaikan langsung Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sulawesi Selatan, Edwin Permadi ketika bertemu dengan Wakil Ketua Harian 1 Dekranasda Sulsel, Andi Oci Alepuddin, SH di Kriya Dekranasda Sulsel, Jumat, 25 September 2020. Pada pertemuan tersebut, Edwin sekaligus meminta kesediaan perajin binaan Dekranasda Sulsel untuk ikut memeriahkan KKI.

“Selain menyampaikan perihal pelaksanaan kegiatan, kami juga berharap para perajin Dekranasda Sulsel bisa turut serta dalam event ini. Nanti kami siapkan booth-nya, jadi bisa sambil jualan,” ujarnya.

Edwin menambahkan bahwa selain menyiapkan booth, pihaknya akan menghadirkan sejumlah pembeli potensial dari berbagai kota bahkan mancanegara. “Mereka ada yang hadir langsung pada saat pelaksanaan kegiatan ada pula yang nantinya membeli melalui virtual meeting,” sebutnya.

Pameran ini, menurut Edwin merupakan bentuk komitmen BI untuk ikut serta dalam pengembangan UMKM agar bisa menjadi kekuatan ekonomi menuju Indonesia Maju. “Ajang ini juga akan mendorong transformasi digital UMKM, sehingga kami perlu sinergitas dan kerjasama dengan Dekranasda Sulsel,” paparnya.  

Sementara itu, Andi Oci menyambut baik ajakan dari BI. Menurutnya, ajang ini merupakan kesempatan besar bagi para perajin binaan Dekranasda Sulsel untuk mempromosikan sekaligus menjual produknya kepada pembeli potensial. “Tentu ini kami sangat bersyukur para perajin kami bisa diajak di pameran KKI, kami akan laporkan dulu perihal kegiatan ini kepada Ketua Dekranasda Sulsel, Ir. Liestiaty F Nurdin, M.Fish, baru kami menenukan siapa saja perajin yang akan diikutkan,” jelasnya.

Selain itu, Andi Oci juga berharap BI bisa turut serta membina para perajin yang ada di Sulsel. Pembinaan yang paling dibutuhkan saat ini terutama dalam hal peningkatan kualitas produk melalui pelatihan langsung dari perajin yang sudah berpengalaman, misalnya para perajin dari Pulau Jawa.

“Dari segi ide produk, kita tidak kalah, hanya saja masih perlu ditingkatkan kualitas melalui pelatihan dan study banding. Di samping itu, para perajin kami juga membutuhkan mesin-mesin produksi, agar mampu memenuhi permintaan pasar dengan cepat,” terangnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.