ACCARITA, — Hari ini kami memandang wajah-wajah pada bingkai terpanjang
Merunduk membisikkan doa dalam semat kenangan akan jasa
Separuh asa kami melayang dalam bayang-bayang akan masa yang telah silam
Darah yang mengalir keringat yang mengalir deras bagai safir dalam ruang yang temaram
Bukan lagi tangis yang seharusnya kali berikan
Bukan!
Meski air mata membayangi kenangan akan pengorbanan yang telah dipersembahkan10 November
Bersama duka ini kami sematkan tekad dan asa
Bahwa kami adalah tonggak penerus untuk jiwa kepahlawanan yang tulus
Wassalam
“Daeng Mujji”