Makassar – Pemkot Makassar kembali menerapkan program ojol day atau hari ojek online (ojol). Evaluasinya akan dilakukan dua pekan lagi atau setelah ojol day berjalan empat pekan.
“Saya kira Pak Wali bilang empat minggu baru kita harus evaluasi. Kita coba lagi dulu besok toh,” ujar Asisten II Setda Kota Makassar Rusmayani Majid saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (26/9/2022).
Pelaksanaannya saat ini memasuki pekan kedua yang akan kembali diterapkan Selasa (27/9) besok. Rusmayani mengaku sejak program ojol day dicanangkan minggu lalu, pelaksanaannya belum maksimal.
Saat diterapkan, masih ada sejumlah pegawai yang memakai kendaraan pribadi. Namun pihaknya memaklumi dengan alasan tertentu, misalnya jarak rumah ke kantor yang terlalu jauh.
“Itu kan kalau melanggar kita harus tahu alasannya. Misalnya laskar pelangi yang tinggal di Takalar apa semua. Tidak mungkin kita paksa untuk naik ojol gitu kan. Harus ada alasan tepatnya toh,” jelasnya.
Rusmayani mencontohkan pegawai kontrak yang berdomisili di Kabupaten Takalar bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Namun akses parkir di wilayah kantor-kantor Pemkot Makassar tetap akan ditutup.
“Pegawai kontrak yang tinggal di Takalar, itukan kalau mau dipaksa naik ojol kasihan juga kan. Tapi intinya tidak boleh ada kendaraan karyawan parkir di kantor,” tukasnya.
Kendati demikian, Rusmayani menekankan meskipun program ojol day ini masih berupa imbauan dan belum ada sanksi yang akan diterapkan, pegawai sebaiknya tidak melanggar tanpa alasan yang jelas.
“Karena inikan imbauan. Yang dimaksud himbauan itu apa lagi kita ASN itu kan apa ya, sebisa mungkin tidak dilanggar. Tapi kalau ada alasan-alasan yang memang betul-betul masuk akal ya tidak ji tawwa,” terangnya.
Diketahui, Pemkot Makassar mengeluarkan kebijakan ojol day yang tertuang dalam surat edaran nomor: 551/337/S.Edar/BKPSDM/IX/2022 tentang Imbauan Penggunaan Jasa Transportasi Online (Ojol) di lingkup Pemkot Makassar. Tujuannya mengendalikan inflasi, sekaligus mengurangi penggunaan BBM. Seluruh pegawai diimbau naik transportasi online tiap pekan khusus hari Selasa.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menginisiasi program ojol day atau hari ojek online (ojol) yang diterapkan mulai 20 September pekan lalu. Seluruh pegawai lingkup Pemkot Makassar wajib menggunakan jasa transportasi online saat ke kantor.
“Kami ingin tegas membantu komunitas yang langsung terdampak kenaikan BBM yaitu ojol sekaligus mengurangi kebutuhan BBM paling tidak mulai dari 22.500 pegawai Pemkot,” tegas Danny saat dihubungi, Minggu malam (18/9).
Kendati demikian, Danny menjelaskan surat edaran ojol day tidak melarang pegawai Pemkot Makassar untuk menggunakan BRT Trans Mamminasata maupun pete-pete. Ojol dipakai karena dianggap sebagai salah satu alternatif karena bisa mengantar sampai depan pintu kantor.
Danny mengungkapkan pegawai yang berdomisili jauh dari kantor bisa menggunakan angkutan umum dan dilanjutkan dengan ojol. Ini disebutnya sebagai upaya menghindari penggunaan ongkos perjalanan yang besar.
“BRT itu tetap berguna, BRT tetap kita dukung. Jadi peran pete-pete yang antar kita terdekat, baru kita naik ojol, kira-kita begitu. (Seperti) tinggal di Sudiang, tinggal di Gowa. Sayangnya pete-pete tidak ada jurusan balai kota, seandainya ada insyaallah saya akan pakai juga pete-pete,” papar Danny. (Sri)