ACCARITA, — 24 September 2020D Dr. Hj. Irma Andriani,S.Pi.,M.Si ditunjuk sebagai Rektor Pertama di Yayasan Global Panrita Institut Teknologi Pertanian (ITP) di Kabupaten periode 2020-2024. Hj. Irma dilantik langsung oleh ketua Yayasan Global Panrita Takalar dr. H. Asriadi ali, Sp.N di halaman kampus ITP Takalar disaksikan oleh Kepala LD2DIKTI wilayah IX sulawesi dan Gorontalo Prof. DR. Jasruddin,M.Si, serta ketua Yayasan Global Panrita ITP di Takalar H. Syamsari,S.Pt.MM. Kamis (24/9/2020) sore.
Pelantikan tersebut sesuai Surat keputusan Yayasan Global Panrita Takalar nomor 02/SK-YGP/IX/2020 tentang pengangkatan rektor Institut Teknologi Pertanian di Kabupaten Takalar
Oleh ketua Yayasan Global Panrita Takalar dr. H. Asriadi ali, Sp.N ditandai dengan
penandatanganan berita acara,
Pemasangan jas almamater serta penyerahan SK.
Hadir pula Wakil Gubernur SulSel Andi Sudirman Sulaiman,ST, beberapa pejabat LD2DIKTI wilayah IX sulawesi dan Gorontalo, Perwakilan dari Kementerian RI, Dewan Pengawas Yayasan Global Panrita, para Pejabat Teras Lingkup Pemkab. Takalar, serta Ketua Jurusan Biologi Fakultas MIPA Unhas.
Andi Sudirman Sulaiman pada kesempatan tersebut mengemukakan harapan agar ITP di Takalar agar melalui program pembelajaran oleh Yayasan Global Panrita ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Kabupaten Takalar.
“Mudah-mudahan ke depan Institut ini jadi yang terbaik, memiliki Spesifikasi pembelajarannya yang dalam sehingga betul-betul menciptakan mahasiswa yang unggul khususnya di bidang pertanian.”harap orang nomor dua di Sulawesi Selatan tersebut.
Sementara itu Pembina ITP di Kabupaten Takalar H. Syamsari juga menyampaikan harapannya agar jurusan ini dapat menghasilkan generasi-generasi baru yang dapat menerima informasi dan menjadi petani yang baik juga profesional di bidangnya.
Kepala LD2DIKTI wilayah IX sulawesi dan Gorontalo Prof. DR. Jasruddin,M.Si juga pada kesempatan yang sama usai pelantikan rektor ITP Takalar mengemukakan bahwa negara saat ini membutuhkan institut karena sudah terlalu banyak akademik.(*)
