MAKASSAR – Syarifuddin Daeng Punna, tokoh masyarakat Sulsel di Jakarta mengkritisi lampu penerangan jalan yang tidak berfungsi sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan karena jarak pandang yang tidak terlihat dengan jelas dari arah depan.
Pasalnya baru-baru ini pria yang akrab disapa SAdAP ini mengalami musibah kecelakaan dengan menabrak marka jalan sewaktu menuju bandara Sultan Hasanuddin, kejadiannya tepat di daerah Sudiang depan kantor Polda Sulsel.
Menurutnya pemerintah seharusnya memperhatikan optimalisasi penggunaan lampu jalan, jangan hanya di wilayah-wilayah tertentu saja lampu jalannya berfungsi. Ini kritik untuk pemerintah daerah yang dalam hal ini dinas pekerjaan umum.
“Saya sesalkan hal ini karena bukan hanya satu dua orang yang mengalami kecelakaan dikarenakan lampu penerang jalanan tidak berfungsi namun sudah banyak pengendara, ada yang terjatuh, menabrak pembatas jalan dan bahkan ada yang saling bertabrakan,” terangnya, Selasa (4/4/2023).
Selain itu road marking paint atau cat pembatas jalan diperbaharui sebab dibeberapa ruas jalan banyak yang warnanya sudah pudar sehingga tidak terlihat lagi dengan jelas batas kendaraan yang akan berpapasan.
Oleh sebab itu SAdAP, berharap agar pemerintah daerah dapat menginstruksikan kepada dinas terkait, termasuk Anggota DPRD komisi D yang membidangi Pekerjaan Umum, dan tata ruang agar bersama-sama membahas permasalahan ini dan segera mengefektifkan lampu penerang jalan di waktu malam hari, di semua lokasi, hal ini dilakukan guna meminimalisir kecelakaan dikarenakan jarak pandang pengendara terhalang oleh gelapnya jalanan.
The post Jarak Pandang Terbatas, SAdAP Harap Pemerintah Benahi Lampu Penerangan Jalan appeared first on Accarita.