MAKASSAR – Era digital saat ini mengharuskan pelaku UMKM memahami digitalisasi agar dapat beradaptasi dengan perkembangan yang ada serta mampu bersaing.
Demikian diungkapkan Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail, saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Strategi Penerapan Digitalisasi untuk UMKM melalui Marketplace dan Belanja Pemerintah, yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di Hotel Melia, Rabu (30/11/2022).
“Agar dapat memaksimalkan pemasaran produk, ilmu strategi digitalisasi selayaknya dimiliki oleh pelaku UMKM,” ujar Indira.
Pelaku UMKM di Makassar terbilang tinggi, tercatat per 17 Oktober 2022 mencapai 18. 324 UMKM, yang bergerak di berbagai bidang, seperti agribisnis, fashion, jasa, kecantikan, kuliner, otomotif, maupun lainnya.
“Potensi UMKM di Kota Makassar cukup menjanjikan. Kualitasnya pun telah mampu bersaing, bahkan beberapa produk UMKM telah menembus pasaran internasional. Dengan pemahaman tentang strategi digitalisasi diharapkan potensi UMKM tersebut dapat semakin dimaksimalkan,” lanjutnya.
Indira juga menyebutkan saat mengikuti Sarasehan Istri Wali Kota Apeksi beberapa waktu lalu di Kota Jambi, produk UMKM Makassar seperti jajanan kuliner, bahkan sangat diminati daerah lain.
“Semoga setelah terlaksananya FGD ini, jangkauan pasar produk UMKM Kota Makassar semakin luas,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Makassar, Helmy Budiman, menyampaikan FGD ini untuk mengetahui seluruh proses dari penyediaan digitalisasi, baik dari ketersediaan infrastruktur, manfaat, kendala, dan sistem pengamanan data.
“Kolaborasi antar stakeholder terkait guna memaksimalkan strategi digitalisasi di Kota Makassar,” ucapnya.
FGD Strategi Penerapan Digitalisasi diikuti Tim Incubator Center Makassar, seluruh OPD lingkup Pemkot Makassar, kecamatan se-Makassar dan pelaku UMKM.(Dn)