MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar terus mengebut pengerjaan drainase untuk mengantisipasi banjir menyusul intensitas hujan yang mulai meningkat. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menyebut progres pengerjaan drainase baru mencapai 20 persen.
Kepala Bidang Drainase, Dinas PU Makassar, Nur Hidayat mengatakan, progres pengerjaan itu terus berjalan. Panjang saluran yang akan dibenahi mencapai 17.308,37 meter untuk pembangunan baru dan 15.481,8 meter untuk rehabilitasi.
“Konstruksi drainase sedang berjalan, masih pada progres 10-20 persen. Sementara sisanya, masih dalam tahapan proses tender oleh Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Makassar,” kata Nur Hidayat, Jumat (14/10/2022).
1. Fokus di tiga titik
Saat ini, Dinas PU Kota Makassar fokus mengerjakan drainase di tiga titik yaitu Kelurahan Balang Baru di Kecamatan Tamalate, Kelurahan Wala-walaya di Kecamatan Tallo dan Kelurahan Batua di Kecamatan Manggala. Ketiga lokasi itu dianggap sangat rawan sehingga perlu diantisipasi lebih awal untuk menganulir banjir.
Selain rawan genangan, Hidayat mengatakan titik-titik pengerjaan ini juga merupakan permintaan warga berdasarkan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) beberapa waktu lalu.
“Lokasi ini sangat membutuhkan rehabilitasi atau peningkatan sarana,” katanya.
2. Personel dan peralatan ditambah
Guna mengantispasi hambatan pengerjaan akibat cuaca, Dinas PU telah mengarahkan penyedia jasa untuk akselerasi di lapangan. Caranya dengan menambah personel dan peralatan, serta material selalu ada dan tepat waktu di lapangan.
Hidayat pun optimis pengerjaan drainase ini bisa secepatnya tuntas. Pasalnya, target pengerjaan program pada tahun anggaran ini hanya tersisa kurang dari dua bulan.
“Kami berharap ada percepatan terhadap schedule agar hambatan cuaca bisa diminimalisir,” katanya.
3. BMKG prediksi cuaca ekstrem
Sementara itu, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar memprakirakan bahwa cuaca ekstrem masih akan terjadi beberapa hari ke depan. Prakirawan BBMKG Wilayah IV Makassar, Sitti Nurhayati Hamzah menjelaskan, kondisi ini umum terjadi pada masa pancaroba alias peralihan musim.
“Seluruh pihak diminta tetap hati-hati,” katanya.
Nurhayati mengatakan genangan di beberapa titik berpotensi terbentuk. Akan tetapi, untuk potensi banjir disebutnya akan rendah, kecuali pada wilayah-wilayah yang memang rawan yang rawan.
“Ada potensi rendah terjadinya banjir. Namun, harus tetap waspada untuk wilayah yang rawan genangan akibat hujan intensitas sedang yang terjadi sebentar,” katanya.(Win)