BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah memaksimalkan upaya untuk memenuhi ketersediaan pangan dan ketahanan pangan melalui sejumlah program, di antaranya Lorong Garden yang kemudian ditingkatkan menjadi Lorong Wisata.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota (Wawali) Makassar, Fatmawati Rusdi, dalam Konferensi International Improving City Food Security and Creating Future Work Through Urban Farming Based on Culture and Technology di Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/8/2022).
Dalam pemaparannya di hadapan peserta konferensi yang berkolaborasi dengan Milan Urban Food Policy Pact ini, Fatmawati mengatakan bahwa warga yang bermukim di lorong diberdayakan untuk membudidayakan sendiri aneka tanaman pangan melalui program Lorong Wisata.
“Pemerintah Kota makassar memfokuskan pemenuhan kebutuhan pangan tingkat rumah tangga di lorong melalui program Lorong Garden yang ditingkatkan jadi Lorong Wisata,” ujar Fatmawati.
Fatmawati mengungkapkan bahwa keterlibatan dan partisipasi masyarakat dengan pendekatan kultural atau sombere’ ke warga lorong merupakan kunci keberhasilan penerimaan masyarakat terhadap program yang telah dirintis sejak beberapa tahun lalu.
Ragam sarana produksi, lanjut dia, telah didistribusikan melalui organisasi perangkat daerah terkait (OPD). Begitu pula dengan pelatihan dan edukasi hingga pendampingan pembudidayaan tanaman pangan juga rutin dilakukan.
“Bantuan sarana produksi dan pembinaan budi daya juga diberikan kepada penerima manfaat di lorong agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan agar dapat menghasilkan sumber pangan yang bergizi, sehat, seimbang, dan aman,” tuturnya.
Selain ketersediaan, peningkatan kualitas pangan serta akses pemasaran produk pangan lorong telah memanfaatkan teknologi. Fatmawati menyebut pemanfaatan teknologi didukung sistem smart city telah diterapkan di Makassar.
Dengan begitu, aspek produksi, mutu, dan keamanan pangan serta perluasan akses pasar dengan penerapan digitalisasi pemasaran bisa dilakukan dalam satu paket.
“Selain menciptakan ketahanan pangan tingkat rumah tangga atau lorong, kita juga kembangkan sehingga menjadi ketahanan ekonomi. Caranya kita digitalisasi pemasaran, begitu juga dengan start up yang ada di lorong-lorong,” jelasnya.
Fatmawati berharap perlunya komitmen bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan yang komprehensif, berkelanjutan, dan berkesinambungan.
Pada pengujung kegiatan, Fatmawati menandatangani komitmen bersama para wali kota untuk terlibat dalam peningkatan kota demi memenuhi ketahanan pangan dan menciptakan kerja sama di masa depan melalui urban farming dengan pendekatan budaya dan teknologi.(*)