Bulukumba.- Pelatihan Kewirausahaan Mandiri Umum yang digagas Dinas Perdagangan bekerjasama dengan Indomaret, Selasa (6/9/2022) di salah satu rumah makan.
Wakil Bupati Bulukumba yang membuka kegiatan itu berharap agar pelatihan ini bisa dikelola secara maksimal.
Dikatakan, pelaku UMKM diharapkan mampu lebih berkiprah dengan harapan produk yang dihasilkan UMKM bisa juga dijual di pasar modern seperti Indomaret.
Dia mencontohkan, beberapa produk andalan dari Bulukumba seperti kopi, juga layak dipasarkan di Indomaret khususnya yang ada di Bulukumba
Sisa katanya, kemasan yang harus lebih diperhatikan bagaimana orang bisa tertarik melihat kemasannya ditambah label yang tampil lebih menarik.
Seperti kopi Toraja, karena kemasannya yang sudah bagus sehingga orang tertarik untuk membali bisa.
” Saya kira Kopi Bulukumba tidak kalah cita rasanya dari kopi Toraja. Itu tadi kemasannya yang harus diperbaiki,” pesan Wabup Edy Manaf dihadapan 50 orang peserta pelatihan yang juga dihadiri Kadis Perdagangan Andi Munthasir, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Hj.Darmawati. Kabid UKM Iwan Setiawan serta dari unsur Indomaret.
Sebelumnya Kabid UKM pada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kab. Bulukumba Iwan Setiawan Suyuti, SP. menyampaikan, dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), terdapatkebijakan pengembangan dan pemberdayaan UMKMK mencakup peningkatan akses pada sumber pembiayaan.
Kemudian peningkatan kewirausahaan, Peningkatan pasar produk UMKM dan Reformasi regulasi UMKM.
Hal ini kata Iwan Setiawan, juga sejalan dengan visi kab. Bulukumba tahun 2021-2026 yaitu mewujudkan masyarakat produktif yang berkarakter kearifan lokal menuju bulukumba maju dan sejahtera.
Diakhir tahun 2021, katanya jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di kab. Bulukumba cukup besar yaitu untuk jumlah usaha mikro sebanyak 66.725 usaha dan usaha kecil sebanyak 9.429 usaha serta usaha menengah sebanyak 1.015 usaha sementara itu jumlah peritel modern yang beroperasi di kab. Bulukumba sebanyak 52 peritel tersebar di 10 kecamatan (Alfamart, Alfamidi dan Indomaret).
” Maksud dari kegiatan ini agar para pelaku UMKM yang ada di kab. Bulukumba mengetahui mekanisme, tatacara dan persyaratan promosi dan pemasaran produk,” jelasnya.
Kemudian tujuannya untuk meningkatkan aksesp pasar dan meningkatkan pemberdayaan terhadap pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Kab. Bulukumba.
Pada kesempatan itu Andi Juliandrie salah seorang pelaku UMKM mengaku Bestcorn ( Jagung Marning ) yang siap lolos masuk pasar modern / Indomaret mengatakan, usaha Bestcorn berdiri sejak 2014 lalu, yang awalnya dia naik mobil umum, mampir di salah satu toko di Bantaeng.
” Semua penumpang mampir beli jagung Marning di Bantaeng. Saya terpanggil untuk buka usaha dengan kemasan lebih bagus. Alhamdulillah sekarang sudah dijadikan oleh oleh dari Bulukumba,” tutur Andi Juliandria alumni UNM Makassar yang juga cucu dari Karaeng Bali.
Dia berharap Pemerintah daerah tetap memperhatikan pelaku UMKM di daerah ini, termasuk alat produksi.
Menyinggung soal cita rasa, dia menyebut ada tujuh varian rasa, masing masing Balado, Pedas Manis, Keju Asin, Keju Manis, Jagung Manis, Jagung Bakar dan Pedas Manis.
Dan outletnya ada di beberapa tempat, diantaranya depan Masjid Raya Bulukumba, Grand 99, toko Alhaidi Bintarore, toko buah Safirah.
Sedangkan di Kabupaten Gowa di perumahan Grand Indonesia dengan pusat produksi depan Balla Lompoa Kecamatan Herlang.- Suaedy.-