ACCARITA, — Penjabat Walikota Makassar, Prof Yusran Yusuf, mengapresiasi upaya masyarakat yang dilakukan secara mandiri dalam mengelola sampah rumah tangganya. Hal ini disampaikan mantan dekan kehutanan Unhas ini, saat berbincang dengan direktur bank sampah perwakilan dari beberapa kecamatan di kantor bank sampah pusat cabang Paccerakang,Sabtu (30/5).
Farah, direktur bank sampah unit Paris 2 kepada prof Yusran menyatakan, selama covid 19 terjadi di kota Makassar, pengelola bank sampah yang dibinanya mengalami penurunan karena adanya ketakutan akibat pandemi ini. Meski demikian, kata dia, pihaknya tetap konsisten menjalankannya dengan protokol kesehatan. Saat ini kata Farah, jumlah nasabah bank sampah yang dikelolanya sebanyak 140 kepala keluarga. Sementara omzet per bulan bisa mencapai 2 juta rupiah.
Mendengar hal tersebut, Yusran Jusuf berharap agar masyarakat terus menjalankan program tersebut. Begitu pula dengan dinas lingkungan hidup kota Makassar yang membawahi UPTD bank sampah pusat agar melakukan pelayanan dengan baik kepada masyarakat.
PLT Kepala dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Andi Iskandar di sela-sela kunjungan walikota, mengatakan saat ini UPTD bank sampah pusat Makassar setiap bulan melayani 100 hingga 200 bank sampah unit RW yang tersebar di semua kecamatan kecuali kecamatan sangkarrang. Pihaknya harus menyiapkan uang puluhan hingga ratusan juta per bulan untuk membeli sampahj dari masyarakat melalui bank sampah unit.
“Kita berharap, kegiatan pemilahan sampah di masyarakat tetap dilakukan, sehingga kami di dinas LH bisa memfasilitasi mereka dalam hal penjemputan dan pembelian sampah an organik” ujar Iskandar.
Pada kesempatan tersebut, Pj walikota menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja bank sampah. Bantuan simbolis diserahkan kepada perwakilan bank sampah ini merupakan bantuan dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan RI. Jumlah yang diserahkan khusus di Makassar adalah 350 paket.