SURABAYA, Accarita.com — :Sebuah narasi yang menyebutkan bahwa satu keluarga diusir oleh petugas kepolisian di Surabaya, Jawa Timur saat sedang berteduh di pos pengamanan (pospam) polisi, viral di media sosial Facebook, Sabtu (21/12) lalu.
Unggahan yang dibagikan oleh pemilik akun Facebook Kojin Tok itu hingga kini telah dikomentari lebih dari 2 ribu kali dan dibagikan lebih dari 6 ribu kali.
“Numpang tanya lor, tadi sy d perjalanan kena hujan, sedang kan ank sy msh kecil, tpi d pos penjagaan sini ada polisi sy d srh masuk karna ada anak sy yg msh kecil, trs polisi itu pergi, stlh agak lama, ada polisi ini datang bawa mobil patroli. Dan sy lngsng d usir suruh pergi dlm keadaan hujan, ank sy msh kecil. apakah itu pantas kah seorng polisi kyk gitu. Kata nya mengayomi dan melindungi masyarakat. Posisi, d depan BG junctian. Bubutan sby,” tulis Kojin Tok dalam unggahannya.
Dilansir dari Kompas.com, Senin (23/12), Ps Kaur Subbag Humas Polrestabes Surabaya, Ipda Umam, membantah tentang narasi yang menyebutkan terdapat anggota polisi mengusir satu keluarga ketika sedang berteduh.
Namun, ia membenarkan bahwa ada dua anggota polisi yang mendatangi pos pengamanan tersebut. “Itu lokasinya di pos pengamanan BG Junction wilayah Polsek Bubutan, dan terjadi Sabtu,” kata Umam.
Kedua anggota itu imbuhnya, datang ke pos PAM tersebut tidak berniat mengusir keluarga yang sedang berteduh, melainkan untuk memperbaiki atap yang bocor.
Adapun dua anggota polisi tersebut adalah Aipda Sony dan Brigadir Hengky yang berasal dari Polsek Bubutan. Ia juga mengatakan bahwa hal itu sesuai dari foto yang sudah tersebar yakni kedua anggota tersebut tengah melihat ke atap yang bocor. “Saat ini, kami masih dalam tahap penyelidikan untuk melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan,” ujarnya.
Kepada masyarakat, ia berpesan bahwa media sosial bukan tempatnya untuk mem-bully terhadap suatu kejadian yang belum tentu kebenarannya. Selain itu, ia pun meminta kepada masyarakat Surabaya khususnya untuk menjaga kotanya dan pantang akan berita bohong. “Mari berpikir jernih dan tidak terpancing dengan hal postingan yang merugikan korps kami,” katanya. (KRO/RD/Komp)